BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Menurut Soegeng Pridjominto, (1993:15) mengemukakan :Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
keteraturan, dan ketertiban”. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap
atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan
sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak
berbuat sebagaimana lazimnya. Nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari
perilaku dalam kehidupanya.
Disiplin
dalam dunia industri mobil sangat diperlukan karna ini langsung bersangkutan
kepada kepercayaan konsumen. Selain itu yang dimaksud dengan disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada
pelaksanaan standar organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya
membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan prilaku pegawai
sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju kepada kerjasama dan prestasi
yang lebih baik.
Budayakan disiplin
meningkatkan produktivitas kerja di industri mobil sangat benar, semakin
disiplin suatu perusahaan dalam etos kerja semakin meningkat pula nilai dari
perusahaan itu sendiri karena disiplin sangat berpengaruh terhadap dunia
industri otomotif maupun industri lainya, bedanya karena industri otomotif
terutama mobil langsung berhubungan langsung kepada konsumen, biasanya mobil
yang sudah atau sedang di produksi sudah pesanan dari konsumen itu sendiri.
Jika terhambat maka konsumen akan kecewa dan bisa pindah ke produk lain .
Produksi mobil saat
ini semakin meningkat dari tahun ke tahun, maka perusahaan yang bergelut di
bidang produksi mobil harus melatih pekerjanya untuk disiplin, tidak heran jika
banyak perusahaan yang bangkrut karena kurang disiplin dan di tinggalkan oleh
konsumen. Konsumen adalah raja, jika waktunya tepat tidak menutup kemungkinan
konsumen satu akan merekomendasikan konsumen dua untuk memilih perusahaan itu
untuk memesan mobil yang diinginkan melalui sales.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan dari Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil
a.
Untuk
mengetahui kekuatan dari Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil
b.
Untuk
mengetahui kelemahan dari Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil
c.
Untuk
mengetahui peluang dari Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil
d.
Untuk
mengetahui tantangan dari Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil
1.3 Sasaran
Sasaran di buatnya makalah SWOT tentang Budayakan Disiplin Meningkatkan Produktivitas
Kerja di Industri Mobil di tunjukan kepada Pembaca agar menambah wawasan dan
Mahasiswa agar siap dan mampu untuk disiplin mulai dari sekarang agar terbiasa
nantinya.
BAB
II
PERMASALAHAN
Analisis
permasalahan Budayakan Disiplin
Meningkatkan Produktivitas Kerja di Industri Mobil dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan
internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.
Kekuatan
(Strength)
a. Pekerjaan
akan terkendali, dengan disiplin maka pekerjaan akan terkendali dan tersusun
rapih, begitupun dengan produksi pun akan lancar tanpa hambatan.
b. Menyenangkan,
disiplin sangat dibutuhkan agar pekerjaan lancar dan sangat menyenangkan
seperti tidak ada beban walaupun pekerjaan seberat apapun jika dikerjakan
dengan disiplin akan terasa ringan, semua pihak akan senang jika produksi tepat
waktu.
c. Puas,
kepuasan tersendiri jika semua pekerjaan yang dikerjakan hasilnya memuaskan dan
hasilnya sebanding dengan yang sudah dilakukan, mencapai target produksi
biasanya target di setiap pekerja itu sendiri
d. Cepat
selesai, dengan disiplin semua pekerjaan akan cepet selesai, jika yang
ditargetkan sudah tercapai, maka pekerja tinggal menargetkan pekerjaan bonus
pekerjaan dari perusahaan dengan itu pekerja pun mendapatkan reward dari
perusahaan.
2.
Kelemahan
(Weakness)
a. Pekerjaan
berantakan, jika dari awal sudah tidak disiplin maka tidak menutup kemungkinan
pekerja itu buru burudan tidak kondusif dalam bekerja.
b. Membosankan,
dengan si pekerja tidak disiplin maka akan di tegur oleh atasan dan bekerja
serba tertekan karna faktor tidak disiplin dari diri sendiri, maka pekerjaanpun
akan embosankan bagi si pekerja itu sendiri.
c. Tidak
puas, pekerja merasa tidak puas akan pekerjaanya karena pekerjaan yang ia
kerjakan tidak maksimal dan kacau berantakan, untuk mencapai targetpun pekerja
harus ekstra kerja keras.
d. Tertunda,
dari awal ia tidak disiplin maka berujung pada produksi yang tertunda, hal ini
merugikan semua pihak perusahaan sampai konsumen.
3. Peluang (Opportunity)
a. Datang
On Time (Tepat Waktu), dengan datang tepat waktu maka, semua pekerjaan akan
selesai tepat waktu dan waktu produksi akan berjalan lancar dan tidak ada Mobil
yang terlambat datang ke konsumen.
b. Fokus,
dengan fokus maka semua akan berjalan sangan lancar karena tidak akan ada
kecelakaan ditempat kerja, karena sebagian besar kecelakaan di tempat kerja
banyak di sebabkan kurangnya fokus si pekerja tersebut.
c. perusahaan
memberi Uang insentif apabila pekerja bekerja lebih dari yang perusahaan
targetkan, sehingga pekerjapun akan senang dan akan lebih giat dalam
menjalankan pekerjaanya.
d. Memberikan
peringatan pada pekerja yang melanggar yang berkaitanya dengan disiplin, berupa
pemotongan gaji sampai diberikan SP (Surat Peringatan).
4.
Tantangan/Hambatan
(Threats)
a. Datang
Terlambat, dengan si Pekerja datang terlambat maka, semua pekerjaan ditunda,
dan semua serba tergesa-gesa, dan hasilnya pun tidak bisa memuaskan, maka
dengan datang terlambat konsumen bisa kecewa dan bisa mencari produksi mobil
yang lebih baik dan disiplin
b. Kurang
Fokus, Pekerja sering tidak Fokus atau fikiran kemana-mana sehingga pekerjaan serba
berantakan bisa sampai menimbulkan kecelakaan, dari kecelakaan dari tidak
fokus, pihak yang dirugikan selain diri sendiri, pihak yang dirugikan juga
orang lain dan perusahaan.
c.
Tertundanya gaji, dengan upah yang belum
dibayarkan, maka pekerja mulai bermalas-malasan, mulai tidak disiplin, sampai
mangadakan demo yang akan merugikan perusahaan itu sendiri, karena pekerja
merasa usaha yang dikeluarkan selama ini sia-sia karena tertundanya gaji, maka
banyak pihak yang dirugikan, selain pihak perusahaan juga keluarga. Karena
pekerja encari uang 80% untuk keluarga mereka.
d.
Melanggar, tidak mengikuti SOP (Standar
Operasional Prosedur) dari perusahaan dan tidak memahami K3 akan berakibat
fatal.
.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
a. Dengan
disiplin semua Pekerjaan akan terkendali dan tersusun rapih, begitupun dengan
produksi pun akan lancar tanpa hambatan.
b. Tidak
puas, pekerja merasa tidak puas akan pekerjaanya karena pekerjaan yang ia
kerjakan tidak maksimal dan kacau berantakan, untuk mencapai targetpun pekerja
harus ekstra kerja keras.
c. Datang
terlambat sangat mempengaruhi produktifitas di industri, karna di industri
bekekrja sangat tergantung satu dengan yang lain, jika satu orang datang
terlambat maka produksipun akan terhambat.
d. Fokus
sangat penting juga, karena kecelakaan banyak datang karan si pekerja tidak
fokus dengan pekerjaanya itu sendiri. Biasanya masalah diluar pekerjaan terbawa
sampai ttempat pekerjaan sehingga dapat mencelakai diri sendiri dan orang lain.
5.
Rekomendasi
a.
Datang Tepat waktu sangat perlu, sehingga
bisa fokus dalam bekerja dan tidak ada yang terburu buru karena line disiplin
sudah dari awal bagus.
b.
Jika pekerjaan berantakan, maka fikirkan
bagaimana agar pekerjaan kembali bagus seperti sebelum melanggar disiplin. Agar
pekerjaan yang berantakan tidak berlarut-larut seperti itu
c.
Selain disiplin dari pekerja, perusahaan
juga harus disiplin dalam memberi upah si pekerja, sehingga kedua belahpihak
bisa saling menguntungkan dan itdak adda yang merasa rugi karena gaji/upah dari
perusahaan tidak tepat waktu
d.
Dengan memberikan peringat juga sangat
berpengaruh kepada pekerja yang tidak disilin, mereka yang tidak disiplin jadi
bisa intropeksi diri mereka yang langsung berpengaruh terhadap perusahaan.
Refrensi
1. http://najasmileforyou.blogspot.co.id/2013/05/manajemen-sumber-daya-manusia-disilpin.html
3. Buku
:Sofyandi,herman,2008,Manajemen
Sumber Daya Manusia,edisi pertama,cetakan pertama,Graha Ilmu,Yogyakarta
4. Buku
: T.Hani
Handoko dan Rahmawati,Manajemen Sumber Daya Manusia,edisi revisi cetakan
kedua,Penerbit : BPFE,Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar