Lingkungan merupakan
sekumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi
secara langsung maupun tidak langsung baik dalam segi individual maupun
komunitas. Kerusakan lingkungan dapat terjadi bila daur materi dalam lingkungan
hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.
Pada zaman seperti ini
telah banyak suatu kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
biologis ataupun ekonomi dengan menggunakan teknologi yang akan menimbulkan
kerusakan atau pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan
yang lebih baik atau menjaga lingkungannya. Namun, banyak manusia yang tidak
sadar sehingga dapat menjadi faktor terjadinya kerusakan lingkungan. Kegiatan
manusia yang tidak disadari ini dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi
masyarakat yang membuang sampah sembarangan pada area tertentu.
Penampakan Sungai Citarum
Sungai
Citarum yang berhulu di Cisanti, lereng Gunung Wayang, Bandung Selatan .
Dahulu sungai Citarum sangat bersih dan jernih, hal tersebut dikarenakan belum
banyaknya limbah pabrik yang mencemari sungai citarum. Akhirnya World Bank, memberikan predikat kepada Sungai Citarum yang memiliki
panjang 300 km dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia. Suatu rekor yang
tidak menyenangkan untuk Indonesia. Seperti
dikutip dari halaman National Geographic, tingkat limbah dan polusi
di Sungai Citarum sudah sangat mengkhawatirkan untuk penduduk yang berada
didekat sungai citarum. Penelitian menunjukkan bahwa sungai tersebut
mengandung bahan kimia beracun dimana kandungan kimia dalam airnya seribu kali
lipat lebih tinggi dari batas air minum aman yang ditetapkan Amerika Serikat. Karena
kotornya air sungai ini, tidak sedikit penduduk lokal di sekitar Sungai Citarum
yang menderita berbagai penyakit. Penduduk lokal, tidak sedikit yang
menderita berbagai penyakit kulit, mulai dari kudis hingga infeksi kulit. Juga
gangguan pernapasan akibat menghirup asap pabrik. Selain itu kualitas air yang
buruk akibat limbah dan polusi juga merusak hasil panen para petani.
Faktor dari kumuhnya
sungai citarum ini karena saat ini terdapat
sekitar 2000 pabrik yang setiap harinya
menyumbang 280 ton limbah industri yang dibuang ke sungai. Serta, kurangnya
penanganan terhadap banyaknya limbah industri yang dibuang ke sungai citarum. Sehingga
tidak aneh jika sungai citarum menjadi seperti saat ini. Tata kelola
mengenai Citarum kini telah beralih dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
Dengan segala keadaan yang terjadi, pemerintah pusat memiliki tujuan yang harus
dicapai dengan menjadikan air dari Sungai Citarum layak untuk diminum pada
tahun 2025. Pemerintah juga telah berjanji akan menindak tegas pabrik-pabrik
yang mengabaikan aturan pembuangan limbah. Selain itu, ada upaya pemasangan
CCTV untuk memantau pelanggar-pelanggar yang mencoba membuang sampah dan limbah
ke sungai. Jika berhasil, tentunya hal ini akan sangat berdampak besar bagi
keadaan ekonomi, lingkungan, dan kesehatan masyarakat sekitar Sungai Citarum.
Sumber : https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/946635/20180302172551-wajah-kumuh-citarum-sungai-paling-tercemar-di-dunia-002-nfi.html , https://www.idntimes.com/science/discovery/eka-supriyadi/menurut-world-bank-citarum-merupakan-sungai-terkotor-di-dunia-c1c2/full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar