Kerusakan
lingkungan merupakan lingkungan hidup yang berkurangnya atau tercemarnya sumber
daya air, sumber udara, serta sumber tanah. Kerusakan ekosistem dan punahnya
fauna liar serta rusaknya lingkungan diatas tanah. Kerusakan lingkungan juga
bisa diartikan dengan timbulnya perubahan langsung atau tidak langsung terhadap
sifat-sifat fisik atau hayati yang mngakibatkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
adanya fungsi lagi. Kerusakan lingkungan hidup akan mengakibatkan
suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat peran dan
arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak
berfungsi lagi. Faktor dari penyebab lingkungan hidup adalah faktor manusia dan
faktor kesulitan teknologi.
Faktor
perilaku manusia disini adalah dimana manusia memiliki sifat berlebihan dalam
mencapai keinginannya. Manusia melihat lingkungan hidup sebagai sumber daya
yang harus dipergunakan guna memenuhi kebutuhannya. Sehingga manusia lupa akan
kelangsungan hidup lingkungan itu sendiri, manusia menggunakan fasilitas alam
dengan sebanyak-banyaknya tanpa memehartikan kelestarian lingkungan hidup yang
menyebabkan kerusakan atau hilangnya sumber daya alam yang ada. Seperti
penebangan pohon. Faktor perilaku manusia terdapat dari sikap individu. Sikap
individu seperti tidak peduli terhadap lingkungan, pandangan yang berpusat pada
diri sendiri, perasaan tidak berarti, merupakan sifat yang dapat menebabkan
timbulnya kerusakan lingkungan. Kerusakan yang terjadi walaupun dilakukan
sedikit demi sedikit, tetapi jika dilakukan terus menerus maka kerusakan
lingkungan akan semakin parah. Faktor perilaku manusia terdapat dari Faktor
perilaku manusia terdapat dari masyarakat yang bersinergi rendah. Masyarakat
seperti ini merupakan masyarakat yang tidak mempunyai satu tujuan sehingga yang
terjadi adalah hilangnya kekuatan untuk memperbaiki lingkungan yang telah
rusak. Hal ini harus dihindari untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Kegiatan
yang dapat merusak ligkungan karena faktor manusia adalah penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). Perburuan
hewan liar. Merusak hutan bakau. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
Pembuangan sampah di sembarang tempat. Bangunan liar di daerah aliran sungai
(DAS). Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Bentuk
kerusakan oleh faktor manusia adalah Terjadinya
pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri. Terjadinya
banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Faktor
dalam kesulitan teknologi. Kesulitan dalam mencari teknologi yang ramah
lingkungan, sehingga banyak yang menggunakan teknologi yang tidak ramah
lingkungan bahkan merusak lingkungan. Seperti menggunakan air conditioner pada ruangan.
Dalam
sektor industri kemajuan teknologi sangat memberikan kemajuan terhadap industri
baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil, yang memperkaya
peradaban manusia. bahkan kemajuan teknologi juga mampu menghasilkan sulfur
dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam
kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi akibat efek “rumah kaca”.
Selain efek rumah kaca, tercemarnya udara juga diakibatkan oleh asap pembuangan
dari industri-industri pabrik. Teknologi yang diandalkan sebagai instrumen
utama dalam “revolusi hijau” mampu meningkatkan hasil pertanian, karena adanya
bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen, pestisida dan
insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan berbagai jenis
racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan akibat rutinnya
digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu memperkuat daya
tahan hama tanaman misalnya wereng dan kutu loncat. Teknologi juga mampu
memberi rasa aman dan kenyamanan bagi manusia serta mampu menyediakan berbagai
kebutuhan manusia saat ini, seperti halnya hasil dari teknologi
diantaranya obat anti nyamuk yang praktis untuk
disemprotkan atau tabung gas kebakaran untuk mengatasi kebakaran,
alat-alat pendingin (lemari es dan AC), dan berbagai jenis aroma parfum dalam
kemasan yang menawan. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata CFC
(chiorofluorocarbon) dan tetra fluoro ethylene polymer yang digunakan
justru dapat menimbulkan menipisnya lapisan ozon di stratosfer. Teknologi
memungkinkan negara-negara berkembang untuk memanfaatkan kekayaan alamnya dalam
rangka meningkatkan sumber devisa negara dan berbagai pembiayaan pembangunan,
namun akibat yang ditimbulkannya dapat merusak hutan tropis sekaligus berbagai
jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang langka.
Nama : Titi Hanifatul Karimah
Kelas : 3ID11
NPM : 36415911